JANJI HATI
JANJI HATI
Jauh sudah ku melangkah,
Menyusuri jalan dunia
Kadang kuberlari….
Kerap ku tertatih…
Kususuri rimba belantara
Kudaki gunung terjal berliku
Kutapaki tepian pantai penuh riak
Kuseberangi sungai tak bertepi
Gua gulita pun kujelajahi…
Hingga suatu saat…
Kugapai gemerlapnya dunia
Terang… Penuh warna…
Sungguh menyilaukan…
Hingga buatku terbius…
Tapi entah…
Terang itu tak bisa buatku tenang
Silau itu hanya buatku resah…
Dunia sarat warna itu buatku buta
Tak tahu ku…
Galau ini makin sulit dihalau
Risau ini makin meracau
Sesat ku di jalan yang terang…
Terseret ku dalam arus nikmat fana
Terjebak ku dalam pusaran dosa
Kucoba berlari ke timur…
Bayangan gelap itu makin menghantui
Berbalik ku ke barat
Tapi sia-sia…
Bayang itu makin mendekat
Terengah ku dibuatnya
Peluh bercucur
Airmata putus asa mengalir deras
Tak berdaya…
Hingga…
Lambaian sepasang tangan hangat itu,
Menawarkanku…
Menunjukkanku sebuah cahaya…
Cahaya terang tapi menentramkan kalbu
Memberiku kesejukan yang tiada tara
Terpana ku dibuatnya…
Sungguh indah tak terkira…
Berlari ku terus berlari…
Sekencang angin…
Menuju cahaya indah itu
Hingga ku tersadar,
Hanya Engkau yang berkuasa
Atas hidup, mati dan sakitku…
Hanya Engkau yang berkuasa
Atas segala nikmat ini…
Ya Allah….
Beri ku waktu tuk menebus dosa dosa ku…
Beri ku kesempatan tuk membayar lalaiku…
Beri ku kekuatan tuk mengganti sombongku…
Air mata ini menggenang…
Bibir ini bergetar…
Jiwa ini bersaksi…
Atas janji hati
“Akan selalu dijalanMu”
Jakarta, 28 januari 2014